JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri BUMN Erick Thohir meyakini ekonomi Indonesia akan tumbuh secara konsisten sekitar 5 hingga 7 persen sebagai pemulihan ekonomi dari resesi akibat pandemi.
"Kita yakini Indonesia akan tumbuh, kita tidak akan setinggi Cina, tapi kita akan di angka 5-7 persen secara konsisten ke depan," kata Erick dalam acara Milenial Fest 2021 yang diselenggarakan secara daring dipantau di Jakarta, Sabtu (17/4/2021).
Erick menyebut Indonesia memiliki fundamental yang kuat untuk tumbuh ke depannya yaitu pangsa pasar yang luas dengan penduduk Indonesia lebih dari 270 juta orang serta memiliki sumber kekayaan alam yang bisa dimaksimalkan dengan hilirisasi.
"Kita punya tabungan kekayaan alam yang berbeda strateginya dengan dulu, kita tidak mau mengirim raw material, tetapi kita hilirisasi. Termasuk digital ekonomi kita, kita hilirisasi. Suka tidak suka digital ekonomi lima sampai sepuluh tahun ke depan akan menjadi suatu pertumbuhan yang akan kita nikmati sebagai bangsa," kata Erick.
Menteri BUMN menyebut setiap negara memiliki fundamental masing-masing yang berbeda dengan yang lainnya. Erick menyebut ekonomi Cina bisa tumbuh hingga 18,3 persen pada kuartal satu 2021 dikarenakan negara Tirai Bambu tersebut sudah memiliki fundamental yang kuat.
Erick menjelaskan Cina memiliki pasar yang sangat besar dengan penduduknya yang sudah lebih dari 1 miliar orang. Selain itu, sumber daya manusia di Cina juga sudah berkembang pesat dengan telah menciptakan industri otomotif, teknologi seperti ponsel dan komputer, serta infrastruktur yang sudah menunjang.
Sedangkan Indonesia, menurut Erick, merupakan negara berkembang yang masih memiliki tantangan dari biaya logistik yang cukup tinggi serta sumber daya manusia yang harus lebih ditingkatkan.
Dia berharap masyarakat Indonesia turut mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, terutama dari para generasi milenial yang saat ini menjadi penduduk paling dominan di Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan dan inovasi di sektor digital ekonomi.
Sumber: JPNN/JPG/Antara/Pojoksatu
Editor: Hary B Koriun